Traveling ke Belanda bersama AAGABAN

Awal tahun baru lalu, saya sempat posting tulisan tentang penjajahan Belanda di Indonesia. Kali ini saya coba menulis ulasan singkat tentang salah satu film Indonesia yang mengambil latar tempat di Negeri Tulip Tersebut. Film ini berjudul “Negeri Van Oranje”, diadaptasi dari novelnya yang berjudul sama yang ditulis oleh empat orang lulusan Belanda, yaitu Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Annisa Rijadi dan Rizky Pandu Permana.

Kenapa tertarik nonton film ini? Awalnya saya melihat akun Instagram @gepamungkas dan @tatjanasaphira tentang syuting film di Belanda yang juga ada Abimana, Arifin  dan Chicco. Karena suka sama Ge dengan stand up comedy­-nya, suka Tatjana gara-gara jadi Dara di Stereo dan suka  Abimana kan dari dasarnya uda suka banget, akhirnya beli novelnya deh, sebelum nonton filmnya.

Film NVO ini menceritakan tentang persahabatan 5 orang mahasiswa Indonesia yang S2 di Belanda. Kelima mahasiswa tersebut adalah Lintang (Tatjana Saphira), Wicak (Abimana Aryasatya), Geri (Chicco Jericho), Daus (Ge Pamungkas) dan Banjar (Arifin Putra). Kelima sahabat ini kuliah di kampus yang berbeda di kota berbeda dan mempunyai sifat yang berbeda-beda pula. Mereka menamakan geng mereka dengan nama AAGABAN (Aliansi Amersfoort GAra-gara BAdai di Netherland).

Oke, sekali lagi mencoba untuk tidak spoiler. Sebelum lanjut lihat trailernya dulu di bawah ya

Sesuai dengan judulnya, film ini mengajak kita untuk menikmati Belanda. Kelima mahasiswa yang tinggal di kota yang berbeda, membuat kita diajak menikmati masing kota-kota tersebut. Utrecht, Den Haag, Wageningen, Leiden, Rotterdam dan Amsterdam bisa kita jelajahi lewat film ini. Dalam durasi sekitar 100 menit ini, memang tidak semua kota tersebut bisa kita nikmati secara detail. Tapi itu yang bikin penasaran dan tertarik ke Belanda. Bismillah.

Sayangnya, film ini kurang ngena, terutama bagi yang sudah baca bukunya. Terasa flat, berlalu begitu saja, tanpa ada klimaks. Jalan-jalannya dapet sih, tapi plot ceritanya kurang greget. Film ini terasa berlalu begitu cepat, latar belakang masing-masing tokoh jadi kurang tereksplor sedetail di novelnya. Sebagai contoh, karakter Banjar sebagai seseorang businessman yang kuliah S2 di Belanda karena memenuhi tantangan sahabatnya, belum kelihatan di film ini. Begitu juga untuk tokoh yang lain. Karakter Lintang menjadi tokoh sentral banget di film ini. Seakan semua tokoh lain hanya berpusat di Lintang. Meskipun demikian, latar belakang Lintang juga tidak detail, termasuk yang menarik keinginan Lintang buat punya pacar bule dan keahlian Lintang yang bisa menari. Beberapa adegan yang ada di trailer juga tidak ditampilkan di filmnya.

Tokoh paling berkesan? Yang pasti saya termasuk #TeamWicak. Karakter Abimana asli yang introvert tergambarkan banget di film ini. Wicak yang pendiam, tapi ternyata mengingat banyak kejadian berkesan. Geri dan Banjar ganteng juga sih, tapi tetep deh #TeamWicak. Tapi, Daus yang diperankan oleh Ge Pamungkas, bisa menambah warna dalam film ini karena kekocakannya. Ga nyesel nonton film ini dua kali cukup menghibur. Iya dua kali, yang pertama ditraktir teman kampus, tengkyu Ainy. Yang kedua, ternyata Adek saya tidak cukup kalau hanya diberi bukunya, mintanya ditraktir nonton filmnya juga.

Salah satu pesan yang bisa diambil di film ini. Persahabatan cewek cowok jarang yang benar-benar sahabat, pasti deh ada rasa yang tersimpan. (eeeeaaaa, kumat baper). Sayang sekali film ini masih kalah jumlah penontonnya dibandingkan film Single yang dibintangi Radiyta Dika.

Yukkk mari sekarang ke bioskop nonton film ini, biar ga cepat turun layar.

 

#AyoNontonFilmIndonesia

2 responses to “Traveling ke Belanda bersama AAGABAN”

  1. Nes, lagi ga ada project yak? koq sempet sik posting review2 begini? *iri* Gue dari minggu lalu mau posting beginian juga untuk 4 film aja ga sempet2.. Udah ada satu review, tapi belum sempet diposting pun.. -___-*

    1. Hahahaha, mumpung longgar dikit. Sebelum project dari negera api menyerang. Keburu reviewnya mengendap jadi jerawat Mba…

Leave a reply to neserike Cancel reply

Blog at WordPress.com.