Bulan Agustus, bulan perayaan kemerdekaan Indonesia, juga dirayakan dengan serbuan film Indonesia yang keren-keren. Akun dari salah satu jaringan bioskop sempat mengunggah poster kompilasi beberapa film yang tayang Agustus 2019 ini.
Saya sempat nonton Bridezilla, yang bercerita tentang seorang wedding organizer yang ternyata juga mengalami bridezilla menjelang pernikahannya, demi mewujudkan wedding dream plus ambisinya. Saya juga sempat nonton Wedding Agreement yang diadaptasi dari sebuah novel di Wattpad. Tapi, saya lebih memilih untuk merekomendasikan dan mengulas film berjudul Mahasiswi Baru ini.
Tayang di bulan Agustus, sebenarnya pas banget dengan masa masuknya mahasiswa-mahasiswi baru di kampus. Tapi apakah film ini bercerita dengan OSPEK atau fenomena saling pamer ditolak kampus? Tentu tidak.
Baru Menjadi Mahasiswi di Usia 70 Tahun
Film “Mahasiswi Baru” ini bercerita tentang Lastri (diperankan oleh Widyawati) yang baru menjadi mahasiswa di usia 70 tahun. Lastri yang tidak mau dipanggil “Oma” olah teman-teman mahasiswanya ini, mulai terkenal sejak hari pertama masuk orientasi di kampusnya, Universitas Cyber Indonesia, yang disingkat BERDOSA.
Lastri pun langsung dikenal dengan oleh Pak Chaerul (Slamet Rahardjo), dekan di fakultas tempat Lastri kuliah. Semua keributan yang menimpa Lastri tidak bisa dipisahkan dari kelakuan Danny (Morgan Oey) yang ga bisa terpisah dari handphone dan IG Live-nya serta Erfan (Umay Shahab) yang aktivis nan idealis. Namun akhirnya Danny dan Erfan menjadi geng Lastri, bersama Sarah (Mikha Tambayong) yang suka bikin desain baju dan Reva (Sonia Alyssa) yang sering terlihat lemas dan ngantuk di sekolah.
Bagaimana kehidupan kampus Lastri yang sudah berusia 70 tahun itu bersama teman segengnya yang seharusnya menjadi cucunya? Baca bagian selanjutnya.
Petjahhhh, Ketawa Terus Ga Garing
Awalnya saya cukup meng-underestimate film ini, jadi memilih untuk nonton Wedding Agreement dulu yang topiknya lebih nyambung dengan hidup saya.
Tapi ternyata, film ini petjah banget, rasanya ga berhenti ngakak. Guyonannya pun ga kaku, terkesan kekinian dan cukup banyak menyentil berbagai fenomena di sekitar kita. Seperti contohnya kebiasaan Danny yang selalu “Hai gaes” di berbagai momen kesehariannya. Sebuah sindiran telak buat kita yang terlalu sering connect dengan dunia maya dengan segala kesemuannya.
Dua aktor senior, Widyawati dan Slamet Rahardjo pun bisa membawakan guyonan yang masih relate dengan kehidupan anak muda sekarang. Termasuk gombalan-gombalannya yang receh. Saya rasa film ini lebih komedi dibandingkan film-film yang diperankan oleh para komedian.
Tentang Keluarga dan Cinta
Meskipun berjudul “Mahasiswi Baru”, cerita di film ini tidak hanya berkisar tentang kehidupan kampus, tetapi juga tentang keluarga. Keluarga Lastri, terutama anaknya, Anna (diperankan oleh Karina Suwandi), tidak setuju dengan pilihan Lastri untuk kuliah. Anna juga melarang Lastri bergaul dengan teman-teman segengnya. Everything happens for a reason, begitu juga dengan pilihan Lastri untuk kuliah dan ketakutan Anna dengan kelakuan ibu dan gengnya tersebut.
Perang dingin pun terjadi pada ibu dan anak ini. Selain Lastri – Anna, ada lagi satu orang tua – anak yang perang dingin. Penyebabnya sama, tidak samanya pilihan anak dan orang tua.
Cinta? Sudah kelihatan kan di trailer-nya benih-benih cinta akan timbul di hati siapa?
Yang cukup terasa kurangnya di film ini adalah penggunaan drone yang gambarnya masih terkesan buram. Selebihnya film ini bisa diacungin jempol untuk hiburan, tanpa banyak mikir dan menyentil kehidupan kita.
Oh iya, ada lagi yang tidak mudah dilupakan di film ini : Senam Gemufamire yang bikin pingin ikut goyang ke kiri dan kanan.
Catatan Neser 
Leave a Reply