Habibie & Ainun 3 : Perempuan, Mimpi dan Pasangan

Saya ingat pertama kali nonton film Habibie dan Ainun tahun 2012 lalu. Saya menempuh waktu 1,5-2 jam naik motor dari tempat saya bekerja di Ngoro, Mojokerto menuju bioskop terdekat waktu itu di City of Tomorrow, Surabaya. Sampai sana saya pun dapat tempat duduk paling depan. Sungguh sebuah perjuangan demi melihat film fenomenal ini.

Official Poster Habibie dan Ainun 3

Habibie dan Ainun 2, saya tonton menjelang libur lebaran. Cukup menguras emosi melihat perjuangan Habibie selama kuliah di Jerman. Nah, melihat trailer Habibie dan Ainun 3 dengan wajah hasil CGI Reza Rahadian menjadi Habibie muda, membuat saya merasa tidak menonton film ini juga tidak apa-apa.

Official Trailer Habibie dan Ainun 3

Sebuah kegabutan hakiki membuat saya bergerak ke bioskop dan akhirnya menonton Habibie dan Ainun 3 ini. Ternyata cukup menarik juga. Kali ini, Habibie masih diperankan oleh Reza Rahadian, sedangkan Ainun muda diperankan oleh Maudy Ayunda. Mari kita bahas nilai-nilai yang kita dapat sebelum lanjut membahas beberapa hal yang sebenarnya aneh di film ini.

Perempuan Juga Berhak Punya Mimpi

Jika di dua film sebelumnya, yang banyak dibahas adalah Rudy Habibie dan mimpi-mimpinya untuk membuat pesawat bagi bangsanya, Habibie dan Ainun 3 ini memberi kesempatan lebih banyak bagi kita untuk mengetahui kehidupan Ibu Hasri Ainun Habibie.

Pada masa tahun 1950-an, di awal-awal Indonesia merdeka, meskipun emansipasi sudah diperjuangkan oleh RA Kartini dan Kongres Perempuan sudah dilaksanakan tahun 1928, ternyata perempuan masih belum diperlakukan secara setara dengan laki-laki. Perempuan memang sudah diberi pendidikan untuk baca tulis, tetapi untuk pendidikan yang lebih tinggi, perempuan dianggap belum mampu.

Ainun dibesarkan oleh Ibunya yang seorang bidan. Melihat pekerjaan Ibunya, Ainun bercita-cita mengikuti jejak Ibunya memberi manfaat kepada orang banyak, tetapi dengan menjadi seorang dokter. Ainun pun mendaftar dan diterima di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Perjalanan Ainun selama kuliah tentu tidak mudah, apalagi di masa ketika perempuan masih dianggap hanya bisa di dapur, kasur dan sumur. Anggapan itu mungkin juga masih banyak di masa sekarang ini. Perempuan dianggap terlalu berlebihan jika punya mimpi yang bukan mimpi tentang keluarga bahagia.

Ainun harus berusaha keras menepis anggapan bahwa perempuan bisa menjadi dokter. Tekanan tidak hanya didapatkan Ainun dari seniornya, tetapi juga dari dosennya. Perempuan dianggap tidak kuat menjadi dokter yang harus berkutat dengan darah ataupun mayat, karena mempunyai sisi emosi yang labil.

Apa Arti Pasangan Nyaman Jika Tidak Sevisi

Sebelum akhirnya dekat dan menikah dengan Habibie, ternyata Ainun pernah dekat dengan orang lain di masa kuliah. Lelaki tersebut bernama Ahmad yang diperankan oleh Jefri Nichol. Dengan kelakuan bad boy ala Jefri Nichol, Ahmad pun berhasil meluluhkan hati Ainun muda.

Ahmad bisa dibilang sudah jadi pasangan yang sempurna buat Ainun, saling perhatian dan mendukung mimpi Ainun. Meskipun saking protektifnya, Ahmad sering emosional.

Akhir kisah mereka mereka berdua ini kita sudah tahu, selesai. Penyebab perpisahan mereka berdua sudah bisa ditebak jika kita cermat mengamati kalimat yang berkali-kali diucapkan Ahmad tentang Indonesia.

Satu kalimat di perpisahan mereka yang juga membuat saya mencoba merenungi diri saya sendiri :

Mimpi itu bukan tentang siapa, tapi tentang bagaimana

Ainun, Habibie dan Ainun 3

Kalimat Ainun ini membuat saya bertanya kepada diri saya, apakah mimpi-mimpi saya masih berkaitan dan bergantung pada dia. Apakah mimpi-mimpi saya benar-benar tulus?

Yang Aneh dan Yang Paling Apik

Memaksakan Reza Rahadian menjadi Habibie muda dengan menggunakan CGI menurut saya adalah hal yang paling aneh di film ini. Hal yang paling absurd yang CGI ini.

Yang paling apik dan scene stealer di film ini adalah : Aghniniy Haque yang menjadi Arlis, sahabat Ainun. Saya suka tomboy dan ceplas-ceplos-nya.

One response to “Habibie & Ainun 3 : Perempuan, Mimpi dan Pasangan”

  1. Info lainnya kunjungi website kami ya

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s