Dahsyatnya Marketing Buku ala Ika Natassa

 

Penggemar metropop pasti deh kenal dengan Ika Natassa ini. Penulis yang punya gaya tulisan yang unik. Lebih banyak mengangkat latar kehidupan urban dan beberapa masalah yang sedang kekinian. Sepertinya kali ini saya tidak akan melakukan review terhadap buku-buku karangan Ika Natassa yang sudah banyak. Saya coba melihat bagaimana keunikan Ika Natassa ini menjual bukunya dari sisi marketing.

Bagaimana Ika Natassa membuat pembaca ataupun calon pembacanya tahu tentang karya-karyanya? Penulis buku memang biasanya tidak akan memasang iklan di media massa seperti televisi, radio maupun media cetak. Informasi tentang Ika Natassa dan karya-karyanya bisa dilihat di berbagai media komunikasi seperti :

  • Twitter : @ikanatassa (ini yang kayaknya paling sering update)
  • Instagram : @ikanatassa
  • Website : ikanatassa.com (kalau mau tahu tentang karya-karya Ika Natassa bisa stalking di website ini.
  • Facebook : Ika Natassa (nah kalau Facebook, kebetulan saya juga tidak berteman, tapi sepertinya lebih update Twitter daripada ini)
  • Official Website dan Social Media milik Penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU). Kebetulan semua buku Ika Natassa diterbitkan oleh GPU, jadi informasi tentang buku-buku baru Ika Natassa akan dishare juga oleh GPU

Selain media komunikasi pemasaran, tentunya rekomendasi dari para pembaca loyal karya Ika Natassa menjadi sumber aware yang utama terutama bagi calon pembaca. Seperti saya misalnya, setiap membaca buku Ika Natassa terbaru, saya biasanya akan memposting di media sosial yang saya miliki. Bisa posting foto bukunya, ataupun posting beberapa bagian novel yang quotable dan baperable. Dengan itu, berarti minimal friends saya di media sosial aware terhadap karya Ika Natassa.

Ika Natassa.jpg
Ika Natassa (Sumber : http://www.ikanatassa.com)

Biasanya, calon pembaca akan tertarik dengan sebuah buku karena cover atau sinopsisnya. Contohnya saja saya, pertama kali tertarik dengan karangan Ika Natassa karena cover boxset-nya yang menarik.

DSC_1490.JPG
Box Set edisi 4 buku

Boxset tersebut terdiri dari 4 buku dengan ilustrasi sampul yang hampir sama. Keempat buku tersebut adalah A Very Yuppy Wedding, Divortiare, Antologi Rasa dan Twivortiare. Dalam edisi boxset, keempat buku tersebut dibuat dengan desain sampul ilustrasi resep lengkap dengan tulisan “prescribed by ika natassa” dengan nama obat berupa nama buku dan dosisnya. Misalkan “a very yuppy wedding” dengan dosis 288 mg. For your information, dosis ini menunjukkan tebal novel tersebut. Jadi, kalau 288 mg berarti tebalnya 288 halaman. Ada general warning-nya juga nih :

“May cause prolonged delusion, hyper-romanticism, temporary insanity, insomnia, selective memory loss, spontaneous crying, uncontrollable giggles, changes in appetite, irresistible urge to write quotes, compulsive buying, unexplainable peace of mind”

DSC_1491.JPG
General Warning

Dan, general warning tersebut beneran lho terjadi, terutama buat saya. Karangan Ika Natassa bikin delusional sama tokoh-tokohnya, bikin baper, insomnia karena baca buku sampai malam, tiba-tiba nangis, sering nulis quote dari novel dan lain sebagainya.

Untuk membuat pembaca lebih tertarik, salah satu novel yang berjudul Critical Eleven bahkan cover­-nya dirancang sendiri oleh Ika Natassa. Selain jago nulis, Ika Natassa ini juga jago sketsa lho.

Bagaimana dengan sinopsisnya?. Ini sinopsis dari buku Antologi Rasa.

Tiga sahabat. Satu pertanyaan. What if in the person that you love, you find a best friend instead of a lover?


K e a r a

Were both just people who worry about the breaths we take, not how we breathe.

How can we be so different and feel so much alike, Rul?

Dan malam ini, tiga tahun setelah malam yang membuatku jatuh cinta, my dear, dan aku di sini terbaring menatap bintang-bintang di langit pekat Singapura ini, aku masih cinta, Rul. Dan kamu mungkin tidak akan pernah tahu.

Three years of my wasted life loving you.


R u l y

Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah bahwa sampai sekarang gue merasa mungkin satu-satunya momen yang bisa mengalahkan senangnya dan leganya gue subuh itu adalah kalau suatu hari nanti gue masuk ke ruangan rumah sakit seperti ini dan Denise sedang menggendong bayi kami yang baru dia lahirkan. Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah rasa hangat yang terasa di dada gue waktu suster membangunkan gue subuh itu dan berkata, “Pak, istrinya sudah sadar,” dan bahwa gue bahkan tidak sedikit pun berniat mengoreksi pernyataan itu. Mimpi aja terus, Rul.


H a r r i s

Senang definisi gue: elo tertawa lepas. Senang definisi elo? Mungkin gue nggak akan pernah tahu. Karena setiap gue mencoba melakukan hal-hal manis yang gue lakukan dengan perempuan-perempuan lain yang sepanjang sejarah tidak pernah gagal membuat mereka klepek-klepek, ucapan yang harus gue dengar hanya, “Harris darling, udah deh, nggak usah sok manis. Go back being the chauvinistic jerk that I love.”

Thats probably as close as I can get to hearing that she loves me.

 

Gimana? Menarik? Jadi kepingin beli? Kalau aku sih, IYESS!!!
Mengandalkan cover dan sinopsis saja untuk menarik pembaca, sebenarnya termasuk konvensional. Ika Natassa punya cara lain untuk membuat pembacanya membeli buku-bukunya. Coba bahas 3 karya terakhirnya Ika Natassa ya :

  1. Twivortiare 2

Sebagai kelanjutan dari Twivortiare, buku ini pada dasarnya mengundang banyak orang penasaran dan pingin tahu kelanjutan Alex dan Beno. Cerita Alex dan Beno sebenarnya bisa disimak pembaca di akun twitter @alexandrarheaw. Tapi, akun fiktif buatan Ika Natassa ini digembok dan tidak bisa difollow oleh sembarang orang. Sama seperti Twivortiare, novel Twivortiare 2 juga berbentuk kutipan twit dari Alex.

Untuk lebih membuat calon pembaca penasaran dan tertarik dengan buku Twivortiare 2 ini, Ika Natassa sudah mulai membuat teaser berupa sketsa gambar Alex dan Beno dan juga countdown timer untuk Pre Order (PO) di Twitter dan Instagram.

Biar lebih penasaran, jumlah buku yang di-PO hanya 300 buku yang bisa dibeli hanya di 3 toko buku online. Selain edisi khusus bertanda tangan penulis, di dalam 300 buku tersebut  juga terdapat serial number urutan buku Twivortiare 2 dari 1-300. Jadi bikin bangga kalau punya. Biar lebih penasaran lagi, PO baru dibuka pada jam 12.00 pada tanggal 17 November 2014. Biar lebih menarik, buat pembaca yang mau merogoh kocek lebih, bisa dapat tambahan berupa pouch bergambar ilustrasi Alex, Beno dan si baby.

Pouch Twivortiare 2.jpg
Pouch Twivortiare 2

Dan PO pun terjadi dengan “berdarah-darah”, mulai dari website yang crash dan calon pembaca yang ngomel-ngomel karena ga kebagian PO. Hasilnya, pada 2 bulan pertama setelah terbit, Twivortiare 2 sudah masuk cetakan ketiga. Standding applause

 

 

  1. Critical Eleven

Sama seperti Twivortiare 2, Ika Natassa juga rajin bikin teaser buku ini baik di Twitter maupun Instagram. Berbeda dengan Twivortiare 2 yang teasernya kebanyakan sketsa Alex dan Beno, di Critical Eleven ini ambil beberapa gambar atau foto yang mirip sama karakter Ale dan Anya. Tidak jarang Ika membuat kejutan, dengan posting foto novel Critical Eleven sudah ada di toko buku. Padahal hanya sekedar hasil edit foto, tapi sudah membuat pembacanya teriak-teriak di kolom retweet Twitter.

 

Bonus POnya pun juga beda, kali ini semua yang PO bisa dapat gift berupa luggage tag bertuliskan nama ALE. Jumlah buku yang ditawarkan di PO pun diperbanyak menjadi 1,111 buku yang disebar di 6 toko buku. Tanggal PO-nya pun keren di 1 Juli 2015 pas jam 11.00. Dan SOLD OUT dalam 11 menit.

DSC_1955.jpg
Critical Eleven dan Luggage Tag ALE

 

Tidak berhenti sampai di situ, bahkan bersama temannya Ika membuat sejenis soundtrack yang serius bikin baper tentang Ale dan Anya.

    1. The Architecture of Love

 

Sampai tulisan ini dibuat, The Architecture of Love (TAOL) masih berupa draft buku. Salah satu calon karya Ika Natassa ini pun dibuat dengan cara yang berbeda. TAOL merupakan kerjasama antara Ika Natassa dengan Twitter Indonesia dalam bentuk Poll Story. Ika menulis 14 episode TAOL dalam bentuk twit, setiap hari Selasa dan Kamis, satu episode setiap harinya. Sebelum Poll Story dimulai, Ika akan posting ilustrasi tentang Raia, River ataupun New York beserta kutipan yang baperable.

Setiap episode selalu membuat penasaran dengan kelanjutannya. Apalagi Ika memberi kesempatan pembaca untuk menentukan kelanjutan episode selanjutnya melalui fitur terbaru Twitter, yaitu Poll. Ending di episode terakhir ternyata nggantung dan pembaca minta lebih. Dan, mari kita tunggu kelanjutan TAOL dalam bentuk novel. Sudah pasti ada ribuan orang yang antri buat PO nih, apalagi katanya giftnya berupa miniatur beberapa bangunan di New York. Ika pun sudah membuat ilustrasi untuk novel terbarunya itu, lengkap dengan posting ala-ala yang bikin deg-degan. Harus siap amunisi dan emosi untuk PO TAOL nih, biar berhasil seperti Twivortiare 2 dan Critical Eleven.

TAOL.jpg
Draft TAOL (masih kosongan, cuma cover aja)

 

They say today is the day of love, but can this day mend two broken souls? The finale of 100 pages of #PollStory The Architecture of Love is tonight at 8 (GMT+7). Follow my Twitter account @ikanatassa to read the story as I live-tweet it. Disclaimer: it may have a prolonged ‘baper’ effect. Don’t say I didn’t warn you.

A photo posted by Ika Natassa (@ikanatassa) on Feb 13, 2016 at 6:04pm PST

 

Secara tulisan, tulisan Ika Natassa memang cenderung mengalir dan lugas, sama seperti orangnya. Memang ada beberapa orang yang kurang suka dengan gaya tulisan seperti ini, tapi menurut saya tulisan Ika tetap asik dibaca. Kalimat-kalimatnya yang qoutable yang kadang bikin baper.

Tulisannya yang banyak mengambil tema kehidupan urban, memang ngena banget sama gaya hidup kebanyakan orang zaman sekarang. Buku ini memang layak untuk dibaca, sekedar melepas penat atau untuk menjadi bahan brainstorming terhadap masalah-masalah di sekitar kita.

 

9 responses to “Dahsyatnya Marketing Buku ala Ika Natassa”

  1. kemarin baru liat ibu satu ini di acar Kick Andy (tayang kapan nonton kapan). tapi masih BELUM ada minat baca, soalnya keliatan berat gt bahasanya, dari hasil wawancara sm bung Andy F. Noya, beliaunya tata bahasanya bener bener tingkat dewa, takutnya yang gak begitu seneng baca kaya aku malah jengah dan malah g bisa meninkmati. hahaha nanti dehh kalo udah gak stress kerjaan.

    1. Bahasanya sih ga berat, nyantai sih, ada ala2 English gitu jg. Emmmm

      1. terima kasih artikelnya ya.
        yang disebut perFAKEsionis-nya perlu diterimakasihin juga nggak nih? secara kita nggak kenal langsung tapi kamu enak banget sebut saya fake *senyum2*

      2. Hi Kak Ika salam kenal..
        Sebelumnya maaf ya Kak, klo kata2nya salah. Sepertinya aku salah memilih kata nih.
        Aku hapus ya Kak.
        Yg Kakak uda posting di twitter, ya uda aku ikhlas.

        Thanks ya Kak.

      3. Sebenarnya Kak, kata itu menunjukkan bagaimana kamu menggambarkan tokoh rekaanmu yg hampir sempurna, terutama dalam hal fisik dan materi. Dan itu salah satu yg bikin ketagihan baca karyamu, ketagihan sama Beno, Ale, Bapak Sungai

    2. Aku ngikutin bukunya Ika sejak A Very Yuppy Wedding. Dan menurutku tata bahasanya masih ringan dibanding buku Dee atau Ayu Utami. Jadi ga perlu mikir berat kok.

      1. thank you elsie, nanti mulai baca dan beli dehh bukunya. . . semoga bisa nyampe dehh pemahamannya. hahahaha

  2. Menurutku gak berat, mengalir aja bahasanya. Kalau dibandingkan dengan novelis lain, menurutku karya ika natassa lebih membuat kecanduan. 🙂

  3. suka dengan sudut pandang dari tulisan ini, melihat sebuah buku dari sisi marketingnya. menarik!!!

    https://jagatebookpdf.blogspot.co.id

    salam kenal 🙂

Leave a reply to Genthonk Think’s Cancel reply

Blog at WordPress.com.