Kalau bicara tentang petualangan ala Neser, apalagi kalau bukan petualangan Kelas Inspirasi. Di bulan terakhir 2016 kali ini, petualangan Kelas Inspirasi terhenti di Ponorogo. Sebuah kota kecil tempatku pernah menuntut ilmu selama 6 tahun. Sebagai ungkapan terima kasih sederhana kepada kota Ponorogo, tidak ada salahnya menjadi relawan pengajar di Kelas Inspirasi Ponorogo ini.
Kelas Inspirasi Ponorogo kali ini merupakan Kelas Inspirasi yang dilaksanakan keempat kalinya di Bumi Reog ini. Kali ini Kelas Inspirasi Ponorogo 4 dilaksanakan di Kecamatan Ngebel. Yaps, sebuah kecamatan yang terkenal dengan Telaga Ngebelnya.
Di Kelas Inspirasi Ponorogo 4 ini, kebetulan dapat Zona Inspirasi di SDN Talun 2. Di mana itu? Akupun tidak tahu, karena yang aku tahu hanya lokasi Telaga Ngebel saja. Info dari fasil sekitar 12 km dari Telaga Ngebel. Wah, lumayan juga ya ternyata.
Kebetulan Hari Inspirasi dilaksanakan pas hari Sabtu, tepatnya di tanggal 17 Desember 2016. Lumayan tidak memotong jatah cuti. Tapi karena pas hari Sabtu, di Jumat sorenya aku segera meluncur dari Surabaya untuk pulang kampung dulu. Sebenarnya panitia/fasil menyediakan tempat menginap dekat sekolah. Tapi karena aku pasti baru sampai menjelang tengah malam, akhirnya aku putuskan untuk menginap di rumahku di Magetan untuk besok paginya berangkat ke Ponorogo, lebih tepatnya Ngebel.
Pukul 23.30 baru sampai rumah, beberes bentar dan 00.00 mulai tidur. Tidur baru sekitar 4 jam, berkumandanglah adzan Subuh, dan waktunya siap-siap. Pukul 04.30 mulailah tancap gas menuju Ponorogo. Lumayan dingin, tapi mengingatkan nostalgia akan perjuangan diantar pagi-pagi di hari Senin sewaktu SMP dan SMA.
Keluar dari kota Ponorogo, masuk daerah Kecamatan Jenangan mulai bisa tuh tancap gas pake kecepatan 80 km/jam. Mohon dimaklumi aku mah cemen, di Surabaya ga berani naik motor kenceng-kenceng. Lumayan kemarin bisa melampiaskan hasrat tangan untuk ngegas lebih pol. Mulai masuk kawasan Kecamatan Ngebel, jalan mulai menanjak dan ada beberapa tikungan tajam.
PLTA Ngebel mulai terlihat, sebentar lagi sampe nih. Dan ternyata benar, sampailah aku di kawasan Telaga Ngebel, yang terakhir kali kudatangi mungkin lebih dari 5 tahun lalu. Pukul 06.00 tepat, sampailah aku di depan Pesanggrahan Dewi Sri, basecamp dan penginapan untuk relawan untuk Kelas Inspirasi Ponorogo.
Sampai situ aja? Tentu tidak. Di pesanggrahan aku bertemu dengan Feby, dokumentator asli Jember yang sedang kuliah di Malang. Kami berdua menunggu jemputan teman-teman fasil SDN Talun 2 dari basecamp SDN Talun 1 dan 2. Karena sinyal seluler di kawasan Talun cukup memprihatinkan, kami sempat mengalami miskomunikasi. Sambil menunggu jemputan kami disarankan untuk naik dulu perlahan. Eh, ternyata baru mau keluar dari kawasan telaga kami pun dijemput.
Perjalanan dari telaga menuju basecamp kami yang tidak jauh dari SDN Talun 1 mungkin menghabiskan waktu 20-30 menit. Medan menuju kesana pun cukup lumayan. Cukup menantang. , Tapi karena aku cewek, jadinya aku dibonceng saja. Sesampainya di basecamp yang merupakan rumah penduduk, kami pun sarapan sebentar dan kemudian berangkat. By the way, yang punya rumah ramah banget. J
Perjalanan dari basecamp menuju lokasi SDN Talun 2 kurang lebih 15 menit, dengan medan yang jauh lebih menantang. Karena semalam hujan, beberapa jalan tergenang air, becek dan licin. Tanjakan pun cukup lumayan, dikombinasikan dengan jalan makadam. Beberapa bagian jalan malah berada di tepi tegalan yang mirip tebing. Karena kombinasi motor dan relawan cowok sudah pas, jadilah aku naik motor sendiri. Dan, amazing banget naik motor menuju Talun 2 ini, bikin ketagihan. Apalagi didukung view pedesaan yang natural banget. Beberapa kali aku malah merasa kalau aku sedang berada di daerah antah berantah yang bukan Ponorogo.
Continue reading →