Kejutan Manis dari Pak Anies untuk Relawan Kelas Inspirasi Magetan

 Mungkin tulisan ini sudah ga terlalu update. Maaf, baru sempat nulis setelah riewuhnya persiapan dan pelaksanaan Kelas Inspirasi Magetan 3. Persiapan menuju Kelas Inspirasi Magetan 3 yang sudah dilaksanakan tanggal 25 Januari kemarin, tidak serta mulus seperti jalan tol.

Briefing Relawan Kelas Inspirasi Magetan 3, dilaksanakan kemarin tanggal 17 Januari 2016, tepat 8 hari menuju Hari Inspirasi. Persiapan briefing tentu saja riewuh. Apalagi sie acara yang ikut pontang panting mempersiapkan agar acara briefing berjalan lancar sesuai dengan rundown yang sudah dipersiapkan. Dua hari sebelum briefing, kami dikejutkan dengan sebuah informasi tentang kedatangan sang inisiator Kelas Inspirasi, Anies Baswedan.

Pak Anies akan menghadiri pernikahan temannya di Magetan di akhir pekan. Kebetulan ajudan beliau berasal dari Magetan, kenal dengan salah seorang pegawai di Magetan dan pegawai tersebut kenal dengan salah satu relawan Kelas Inspirasi Magetan. Oke mbulet? Intinya sih, dengan datangnya Pak Anies tersebut, kami berusaha banget agar bisa ketemu dengan Pak Anies, kalau bisa beliau bisa datang pas Briefing Relawan.

Dengan mencoba berbagai ilmu negosiasi, akhinya kami tetap tidak bisa mengundang Pak Anies untuk menghadiri Briefing Relawan Kelas Inspirasi Magetan 3. Tapi, beliau bisa menyempatkan diri untuk bertemu dengan kami pada hari Sabtu, 16 Januari 2016. Kami pun segera menyusun rencana, di mana lokasi pertemuan dengan Pak Anies dan apa saja detail acaranya. Kami akan bertemu dengan Pak Menteri, tentu kami tidak ingin membuat acara biasa-biasa saja. Pilihan kami pun tertuju pada Sentra Kuliner Ayam Panggang di Gandu, Karangrejo. Tentu saja kami sekalian ingin memperkenalkan kuliner khas Magetan ke Pak Menteri. Kami memutuskan untuk bertemu Pak Anies di Ayam Panggang Bu Setu, yang kami rasa  cukup layak dengan kapasitas yang cukup besar.

Karena bersamaan dengan persiapan briefing relawan, tim pun kami bagi menjadi 2 tim. Satu tim yang fokus ke persiapan briefing, yang tentu saja jumlahnya lebih banyak, karena briefing adalah acara yang sangat penting buat kami untuk persiapan Hari Inspirasi. Karena pertemuan dengan Pak Anies adalah bonus untuk kerja keras kami, maka tim yang bertugas mempersiapkan acara pun tidak banyak.

Meskipun banyak yang ga fokus karena akan bertemu Pak Menteri, persiapan briefing harus tetap dilaksanakan. Mulai dari persiapan perlengkapan, sampai detail printilan dan gladi bersih singkat. Pertemuan dengan Pak Anies dijadwalkan sehabis maghrib, dan pukul 17.00 kami masih dalam proses gladi bersih. Dari SMA 1 Magetan yang berada di kota, menuju lokasi Bu Setu di Gandu kurang lebih ditempuh dalam waktu 30 menit. Aaaarrrgh kebayang kan mepetnya. Selesai sholat Ashar tanpa mikir mandi, akhirnya kami pun berangkat.

IMG-20160116-WA0020
Persiapan Briefing Relawan

sentra kuliner, lokasi Bu Setu memang bisa dibilang tidak terlalu representatif, karena berada di dalam kampung, dengan ukuran jalan yang cukup kecil dan petunjuk yang kurang jelas. Sesampainya di area parkiran Bu Setu, kamu sudah melihat beberapa mobil patroli. Baiklah, sepertinya kedatangan Pak Anies yang sebenarnya diam-diam untuk acara pribadi sudah terendus aparat. Kami pun sholat Magrib terlebih dahulu sambil menunggu kedatangan Pak Anies.

Setelah ribet mengatur tempat duduk, mencari posisi terbaik, akhirnya yang ditunggu datang juga. Pak Anies beserta rombongan pun datang. Yang awalnya rencananya ga usah salam-salaman dulu pun akhirnya gagal. Semua pada salim sama Bapak keren satu ini.

Acarapun dimulai dengan pemaparan perkembangan Kelas Inspirasi Magetan oleh salah satu relawan Kelas Inspirasi Magetan. Mulai dari Kelas Inspirasi Magetan pertama yang hanya mengambil 5 Zona Inspirasi, Kelas Inspirasi Magetan 2 yang menyebar di seluruh penjuru kabupaten sampai Kelas Inspirasi Magetan 3 yang digelar di Kecamatan Poncol.

Pak Anies terkesan dengan Kelas Inspirasi Magetan, yang meskipun berada di kota kecil, tetapi berkembang dengan cukup signifikan. Beliau memberi wejangan yang menjadi suntikan semangat bagi kami yang akan melaksanakan Kelas Inspirasi Magetan 3. Beberapa quote yang menjadi pemantik semangat terutama buat saya :

Sumbangan terbesar di dalam kelas, bukanlah sumbangan buku atau alat tulis, tetapi sumbangan kehadiran”

 “Mengajar itu penting. Mendidik itu baik. Menginspirasi itu HEBAT. Menggerakkan itu DAHSYAT”

 “Lokasi boleh di kampung, tapi standar tidak boleh kampungan”

 

DSC_0865.JPG
“Sumbangan terbesar di dalam kelas, bukanlah sumbangan buku atau alat tulis, tetapi sumbangan kehadiran” – Anies Baswedan

Oh iya, di sela-sela beliau, jreng jrengg, Bupati Magetan pun datang bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan. Semoga setelah ini Pak Bupati benar-benar mendukung bahkan ikut berpartisipasi di Kelas Inspirasi Magetan. Aamiin.

 

Selesai memberikan wejangan, Pak Anies memberi kesempatan kami untuk memberikan pertanyaan kepada beliau. Dannnn, hening seketika. Saya pun speechless, pingin tanya tapi bingung mau tanya apa. Sambil menunggu, Pak Anies pun memberikan kesempatan kepada Pak Bupati untuk memberikan sambutan. Sekali lagi, semoga setelah ini Pak Bupati benar-benar mendukung bahkan ikut berpartisipasi di Kelas Inspirasi Magetan. Aamiin.

Maaf ya Pak Mantri (nama Bupati Magetan, red) selama Bapak sambutan saya tidak memperhatikan, karena sibuk mencari bahan pertanyaan untuk ditanyakan ke Pak Menteri.  Coba stalking album foto di smartphone dan menemukan salah satu tulisan Rene Suhardono di artikel Ultimate U di harian Kompas. Ada satu kutipan menarik di tulisan yang berjudul “School for the Man of Tomorrow”. Di kutipan tersebut tertulis “We need to transform teachers into facilitators”.

DSC_0429.jpg
Artikel Sumber Inspirasi Pertanyaan

Jrenggg, dan kemudian ide pertanyaan itu tiba-tiba muncul. Setelah Pak Bupati selesai sambutan, saya pun memberanikan diri angkat tangan dan mengajukan pertanyaan. Pertanyaan sederhana sebenarnya, namun dengan sedikit preambule atau pembukaan. Ya masa tanya ke Pak Menteri langsung to the point. “Sebagai calon guru dan “guru” untuk anak-anak kami nantinya, bagaimana cara mendidik dengan menjadi fasilitator yang baik?”.

Jawaban beliau pun juga sederhana “Cara menjadi pendidik yang baik adalah dengan menjadi pembelajar yang baik. Kapanpun, dalam jabatan apapun, tetaplah punya semangat belajar. Jangan pernah berhenti belajar”. Dan kerennya beliau menjawab pertanyaan saya dengan communication skill yang amat keren, dengan eye contact yang benar menatap mata dari yang bertanya.

Kemudian beliau bertanya apakah kami pernah dengan “4C”. Karena karyawan MarkPlus, langsung top of mind saya adalah Change – Customer – Company – Competitor. Tapi ya masa dalam dunian pendidikan ada istilah itu. Salah satu relawan lain nyeletuk “Golongan Pak”. Duhhh, masa tentang PNS. Saya pun kemudian  googling di smartphone tentang “4C Education”. Dan hasilnya adalah 4 hal yang dibutuhkan dalam pendidikan di masa depan, Communication – Critical Thinking – Creativity – Collaboration. Detailnya googling sendiri ya.

images (5)
The 4 C’s of Education

Setelah menjawab dua pertanyaan dari penanya yang lain, sesi sharing pun selesai dan waktunya menikmati enaknya ayam panggang ala Bu Setu. Acara tidak selesai setelah makan-makan selesai, waktunya foto-foto. Karena bukan banci selfie, buat saya wejangan beliau yang sudah tertanam di hati dan pikiran serta tatapan matau beliau ketika menjawab pertanyaan, jauh lebih berkesan dibandingkan sekedar foto. Tidak hanya foto, para relawan pun banyak yang meminta tanda tangan Pak Anies di kaos ataupun barang yang lain. Kebayang kan ramenya suasana, sampai Pak Anies pun gobyos menanggapi permintaan foto dan tanda tangan dari para relawan. Di tengah sibuknya permintaan foto dan tanda tangan tersebut, Pak Anies masih menyempatkan menuliskan pesan singkat untuk Relawan Kelas Inspirasi Magetan. Pak Anies juga menitipkan buku tentang pencapaian kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang beliau pimpin untuk disampaikan kepada sekolah yeng menjadi Zona Inspirasi.

Pak Anies juga memberikan titipan semangat kepada para Relawan Kelas Inspirasi Magetan yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut melalui sebuah video. Video ini juga kami tayangkan sewaktu briefing relawan untuk memberi semangat kepada relawan pengajar dan relawan dokumentator yang hadir.

Euforia kedatangan Pak Anies tidak boleh membuat kami lengah akan tugas kami sewaktu briefing maupun Hari Inspirasi. Selesai acara, beberapa relawan pun masih menyempatkan diri untuk kembali mempersiapkan detail acara di SMA 1 Magetan. Good Job! Kalian DAHSYAT.

By the way, ada dua relawan yang menuliskan kesan pesannya tentang kedatangan Pak Anies kemarin. Gus Yula yang sering didaulat menjadi pembaca doa dan Dedek Heripong yang katanya suka tante-tante.

Sharingku bersama Pak Anies (by : Yula)

Rangkuman sharing dengan Pak Anies:
“Kelas inspirasi adalah gerakan yang luar biasa, anda bergerak, anda datang, dan anda menginspirasi. Jadilah penyala cita-cita adik-adik kota, sehingga mereka mempunyai angan-angan untuk ingin menjadi seperti kita, atau bahkan melampaui kita. Mungkin bagi kita apa yang kita lakukan bukanlah sesuatu yang istimewa, tetapi hal itu akan melekat di benak adik-adik sampai kapanpun. Bahwa pada tanggal 25 Januari 2016 saya pernah bertemu dengan senior saya dan itu adalah sesuatu yang luar biasa dan sangat menginspirasi. Mari kita buat pemerintah malu, dengan mengerjakan apa yang seharusnya mereka kerjakan.”

Dari rangkuman tersebut, saya jadi tau. Bahwa yang diperlukan anak-anak Indonesia tidak hanya sekedar perhatian, sumbangan, dll. Karena semua itu tidaklah cukup untuk membuat negara ini hebat. Seperti yg disampaikan pak Anies, beliau hanya mencetuskan ide. Bagaimana caranya semua terserah kepada kita para relawan. Maka dari itu, relawan telah menunjukkan kepada pemerintah, dengan memilih untuk datang langsung dan menginspirasi anak Indonesia, dan itu luar biasa.

 

Tulisane Heripong                                                                                

“Mengajar itu penting, Mendidik itu baik, Menginspirasi itu hebat, Menggerakkan itu sangat dahsyat.” Anies Baswedan

Kutipan diatas diucapkan pak Anies yang sekarang menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di tengah acara “Sharing Inspiratif bersama Anies Baswedan” di Rumah Makan Ayam Paggang Bu Setu Gandu, Karangrejo, Magetan. Acara tersebut dihadiri sebagian besar oleh relawan Kelas Inspirasi Magetan yang meskipun malam minggu tetap semangat menghadiri acara tersebut, oh iya kebanyakan dari mereka jomblo, jadi wajar. Acara tersebut dengan penuh rasa hormat dihadiri juga oleh Bapak Bupati Magetan, H.Sumantri selaku tuan rumah yang baik dan bapak Bambang Kadindik Magetan yang dengan kompak sedang longgar dan berkenan hadir walaupun tanpa undangan.

Acara dimulai dengan selfie, eh maaf maksud saya adalah sambutan dari teman-teman relawan Kelas Inspirasi Magetan. Dalam sambutannya dijelaskan bagaimana jalannya Kelas Inspirasi di Magetan hingga Hari Inspirasi #3 ( ketiga ) yang akan dilaksanakan tanggal 24 Januari 2016, eh maaf 25 Januari 2016…Relawan macam apa aku ini bisa sampai salah ketik tanggal hari inspirasi yang merupakan puncak acara dari Kelas Inspirasi. Hehe

Setelah sambutan dilanjutkan dengan selfie, halah salah lagi. Maksud saya dilanjutkan dengan sesi sharing yang langsung dikuasai oleh Pak Anies Baswedan. Beliau menceritakan bagaimana awal berdirinya gerakan Kelas Inspirasi dan faktor apa yang membuatnya menjadi sangat besar serta bagaimana merawat hubungan dalam suatu gerakan agar tetap terus berkesinambungan. Dengan isi cerita yang sangat padat namun disampaikan secara runtut dengan didukung tingkat kegantengan Pak Anies yang diatas rata – rata sudah dapat dipastikan bahwa sesi sharing akan sangat menarik. Saya tidak akan membahas detail tentang cerita dari Pak Anies karena saya yakin pasti sudah banyak yang akan menceritakannya.

Satu hal yang saya rasa sangat menarik dari acara tersebut adalah acara selfie, kali ini bukan salah ketik. Hehe
Gimana gak menarik ? Pak Anies yang sedang menggebu – gebu bercerita tentang masa awal Kelas Inspirasi la kok para pendengarnya ternyata malah sibuk berfoto dengan latar belakang Pak Anies, untungnya Pak Anies tidak bergeming dan tidak ikut berpose. Tapi yo mestine mbatin sih. Nek aku dadi Pak Anies mesti aku mbatin “Jane aku yo pengen pose koyok kowe, tapi aku sungkan.” Hal itu berlangsung terus bahkan hingga sesi tanya jawab dengan Pak Anies yang disambut dengan keheningan panjang ketika Pak Anies berkata, “Apakah ada yang bertanya ?”

Sesi selanjutnya adalah foto bersama, dan ini bukan selfie ya gaes. Foto berlangsung teratur dan tidak menimbulkan huru – hara.

Selanjutnya, acara foto bersama, eh salah maksud saya selfie juga tetap berlangsung. Ketika sesi selanjutnya yaitu makan bersama, semua berebutan duduk didepan Pak Anies dan pemenangnya adalah “tiiiitttt”, namanya disensor dan segala kisahnya mungkin akan terkenang hingga anak cucu kita kelak. Tak lupa juga dengan cara makan tangan kanan “muluk” dan tangan kiri pegang gadget sambil buka menu kamera lalu mencet tombol shutter.

Seusai makan bersama klimaksnya baru dimulai, Pak Anies dan Bu Anies diberondong oleh kerumunan untuk selfie dan tanda tangan. Sangat brutal dan mirip moshpit konser Seringai atau pembagian Raskin. Bahkan keringat Pak Anies hingga mengucur deras seperti usai berlari 100km. Jadi saya simpulkan acara tersebut berubah nama jadi “Ngeksis bersama Anies Baswedan.”

Eh, inget kalimat terakhir quote Pak Anies di awal tulisan ini kan…Menggerakkan itu sangat dahsyat. Apa mungkin ini sindiran untuk pendengarnya yang lebih mirip alayersnya acara “Dahsyat”. Cekrak cekrek cekrak cekrek.
Kalaupun benar itu suatu sindiran, maka harusnya kita harus lebih bisa menyikapi suasana, lebih menghargai apa yang diceritakan orang lain dan lebih kompak mengucapkan. Lalala yeye Lala yeyeye sambil selfie – selfie dan menebarkan virus tersebut ke semuanya.

Oh iya tulisan ini saya buat karena saya gak kebagian selfie karena repot sendiri…Haha

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Blog at WordPress.com.

%d bloggers like this: