Maapkeun kalau nulis lagi tentang Kelas Inspirasi ya. Dan kali ini tentang Kelas Inspirasi di kota yang terkenal dengan soto ayam dan wingkonya, Lamongan. Karena tidak bisa ikut briefing Kelas Inspirasi Lamongan karena kebetulan bersamaan dengan briefing Kelas Inspirasi Magetan, jadinya baru bisa ketemu teman-teman relawan rombel pas Hari Inspirasi. Kebetulan nih dapat Zona Inspirasi di Kecamatan Sugio, lebih tepatnya di SDN Kalitengah 1.
Beberapa relawan fasilitator dan relawan pengajar menginap di rumah penduduk setempat (lebih tepatnya di rumah penjaga sekolah) sehari sebelum Hari Inspirasi. Relawan pengajar sisanya (termasuk saya) dan relawan fotografer/videografer berangkat di pagi Hari Inspirasi. Meskipun baru kenal, saya pun diberi tumpangan menginap di oleh salah satu relawan pengajar dan tumpangan mobil oleh relawan fotografer/videografer. Makasih banget loh ya.
Janji berangkat pukul 04.30 pagi dari Lamongan kota, karena informasinya sebenarnya jaraknya cukup dekat tapi medannya lumayan agak berat. Namun apalah daya, kamipun berangkat sekitar 05.30. Cukup deg-degan sih, kira-kira bisa nyampe di sana sebelum 06.30 ya. Perjalanan dari Lamongan ke Sugio cukup lancar, karena sang sopir pun cukup ngebut. Sampai di Waduk Gondang, kami pun bingung mau kemana. Mau kontak relawan yang sudah ada di Kalitengah, ternyata di sana lumayan susah sinyal. Kamipun mencoba menggunakan panduan GPS di smartphone.
Perjalanan dari Sugio menuju Kalitengah ditemani oleh pemandangan hutan di kanan kiri kami. Akses jalannya lebih lumayanlah kalau dibandingkan Jalan Sayutan-Parang (akuu curhat lagi loh, sapa tahu Pak Bupati baca). Tapi sejauh perjalanan di tengah hutan tidak terlihat ada lampu jalan, sepertinya jalan ini cukup horor sewaktu malam. Di tengah perjalanan, ternyata kami bertemu jalan yang cukup unik dan membuat kami tidak habis pikir. Jalan yang diplester hanya di bagian kiri kanan, yang jaraknya selebar jarak dari ban mobil kiri dan kanan, tapi tengahnya cuma diberi tanah atau kapur yang dikeraskan. Dan di beberapa lokasi bagian tengahnya benar-benar bolong tidak ada tanah atau tanah kapur. Ketinggian plester tersebut sekitar 10 cm. Bayangin aja sih, kalau mobilnya mbleset sedikit aja kan bisa masuk bagian yang bolong dan bakal sulit naiknya.

Tidak jarang mobil yang kami naiki berpapasan dengan beberapa motor yang dikendarai oleh siswa SMP/SMA. Karena jalannya memang sempit dan cukup untuk 1 mobil, kami pun sering mengalah berhenti untuk memberi jalan bagi sepeda motor. Tapi ya tetep horor, takut mbleset. Pokoknya sepanjang perjalanan isinya doa mulu, biar ga kepleset dan papasan sama mobil lain.
Setelah menikmati jalan yang eksotis tersebut, akhirnya kami sampai juga di Kalitengah. Kami disuguhkan dengan pemandangan pagi di desa amat menenangkan. Kami pun disambut dengan susah sinyal. Selesai diminta sarapan di rumah penjaga sekolah, kamipun berangkat menuju SDN Kalitengah 1.
Dan inilah relawan-relawan kece dari SDN Kalitengah 1. Ada 6 relawan pengajar yang profesinya keren-keren. Si emak rempong Mba Riri, yang sukanya ngawinin tanaman (nama kerennya breeder). Mba Riri juga yang memberikan saya kesempatan untuk menginap di rumahnya. Suwun lho Mba Li. ada saya yang profesinya sebagai business analyst ala-ala. Ada Mba Kokom sang pramugari, yang jadi artis kami di Hari Inspirasi. Ada Mas Zul yang pekerjaannya mbulet sebagai IT Programmer. Ada Mas Hendra yang berprofesi sebagai fotografer yang ternyata datang sepaket dengan asisten sekaligus pasangannya, Mba Suci. Dan yang terakhir ada Mas Ali, yang ternyata seorang fasilinspirator (fasilitator yang merangkap sebagai inspirator), yang ternyata pengusaha kuliner Mie Jupe (Juragan Pedes maksudnya) yang sudah dibuka franchise-nya di Lamongan, Jombang, Bojonegoro dan Tuban.

Fasilitatornya ga kalah kece donk. Selain Mas Ali, ada Mas S (Sokhib, red), Mas Ahadi, Lia, Laili dan Ilma yang super totalitas sampe dibelain nginep di Kalitengah demi mempersiapkan acara di Hari Inspirasi. Nah, fotografer/videografernya juga gokil dan kece abis. Ada Mas Surya yang sudah memberikan tumpangan mobilnya untuk sampai ke SDN Kalitengah ini, ada Mas Ugik dan Mas Fiki. Dan ketiganya berasal dari komunitas fotografi di Lamongan. Kurang keren apa coba Rombel SDN Kalitengah 1 kali ini?
Selesai berkenalan sekilas dengan siswa dan guru, waktunya mengajar. Sebelum mengajar, siswa diminta untuk memakai mahkota ala Naruto (bukan ala princes princesses seperti di Poncol 5) yang sudah bertuliskan namanya masing-masing. Kebetulan hari ini saya mengajar di Kelas 1-2, bergantian dengan Mas Hendra. Kelas 1-2 di sini kayaknya masih malu-malu dan imut-imut semua. Yang pertama saya ajak mereka bermain puzzle yang mengajarkan mereka ketelitian. Absurd memang profesi saya.
Saya bagi mereka menjadi 3 kelompok, dan setiap kelompok wajib menyelesaikan puzzle tersebut. Mungkin karena mereka masih kelas 1-2 jadi cukup lama untuk menyelesaikan puzzle tersebut. Dan akhirnya kelompok 1 pun berhasil menjadi kelompok yang pertama kali menyelesaikan puzzle dan mendapatkan hadiah bulpen. Kelompok lain juga dapat bulpen kok, tapi kalau puzzle-nya sudah selesai. Tenang, bulpennya polos tanpa branding apapun.

Selesai puzzle, mereka pun saya minta untuk meneliti lingkungan sekitar sekolah seperti biasanya dan menuliskan cita-cita mereka di kertas yang sudah saya siapkan. Saya minta mereka untuk membacakan ceritanya di depan kelas. Ternyata mereka masih malu-malu. Saya pun memberi semangat kepada mereka bahwa salah satu kunci sukses adalah dengan berani berbicara di depan.
Setelah semua relawan pengajar menunaikan tugasnya masing-masing. Saatnya closing. Sebelum closing, setiap siswa diminta menulis nama dan cita-citanya di kertas berbentuk daun. Mereka juga kami minta untuk membuat pesawat terbang dari kertas dan juga menuliskan cita-citanya di pesawat terbang tersebut. Ketebak kan closingnya, kami menempelkan daun cita-cita mereka di pohon cita-cita berupa banner yang sudah dipasang di depan salah satu kelas. Kami juga menerbangkan pesawat terbang kertas bersama sebagai simbolis agar cita-cita mereka bisa tercapai sebagaimana pesawat terbang bisa menggapai langit. Halah. Sesi menerbangkan pesawat ini pun harus diulangi beberapa kali, maklum videografernya usil sih.

Kelas Inspirasi selalu nagih dan bikin kecanduan.
Terima kasih Kelas Inspirasi Lamongan. Terima kasih SDN Kalitengah 1. Terima kasih Rombel SDN Kalitengah 1 yang kece badai membahana.
Leave a Reply