Setelah pelaksanaan Kelas Inspirasi Magetan #3 di tanggal 25 Januari lalu di Kecamatan Poncol (cerita lengkap di Kelas Inspirasi Magetan – SDN Poncol 5), aku sendiri sempat melanglang buana ke beberapa Kelas Inspirasi daerah lain seperti :
- Kelas Inspirasi Lamongan, 30 Januari 2016 (cerita lengkap di Kelas Inspirasi Lamongan – SDN Kalitengah 1 )
- Kelas Inspirasi Lombok, 28 Maret 2016 (cerita lengkap di Kelas Inspirasi Lombok – SDN Gili Indah, Gili Trawangan )
- Kelas Inspirasi Bali, 8 Agustus 2016 (cerita lengkap di Kelas Inspirasi Bali – SDN 3 Batununggul, Nusa Penida).
Kegiatan Kelas Inspirasi Magetan sempat vakum begitu lama setelah pelaksanaan Kelas Inspirasi Magetan #3. Berhubung kangen, dalam rangka memperingati Bulan Pendidikan, kami pun mengadakan kegiatan Layar Tancep Inspirasi yang berisi kegiatan nonton bareng hasil dokumentasi kegiatan Kelas Inspirasi Magetan. Layar Tancep Inspirasi ini kami selenggarakan di Teater Alun-alun Magetan pada hari Sabtu, 28 Mei 2016. (Mau tahu ceritanya baca Layar Tancep Inspirasi.)
Karena masih kangen, dalam rangka Bulan Ramadhan, Kelas Inspirasi Magetan pun mengadakan kegiatan berbagi. Kali ini mungkin bukan kegiatan berbagi inspirasi saja, tetapi juga kegiatan berbagi ke teman-teman di panti asuhan di daerah Ngariboyo Magetan. (Cerita lengkapnya diRamadhan Berbagi Kelas Inspirasi Magetan)
Kegiatan Roadshow Kelas Inspirasi Magetan (RKIM) pun juga sudah vakum begitu lama sejak selesainya rangkaian Kelas Inspirasi Magetan #3. Padahal sudah ada beberapa sekolah dasar yang masuk dalam waiting list untuk menjadi Zona Inspirasi RKIM. RKIM sendiri adalah kegiatan Kelas Inspirasi Magetan, seperti Hari Inspirasi biasanya, tapi hanya menyasar 1 SD saja dan biasanya pada hari Sabtu. RKIM ini untuk memfasilitasi keinginan banyak SD di Magetan yang tidak masuk daerah marginal tapi ingin menjadi Zona Inspirasi. Kegiatan RKIM ini biasanya juga menjadi ajang latihan bagi relawan pengajar baru dan ajang orientasi bagi fasilitator baru.
Karena kangennya sudah banget, akhirnya kami pun berencana mengadakan RKIM. Dengan persiapan yang cukup mepet, kami pun memutuskan untuk melaksanakan RKIM pada tanggal 3 September 2016, di SDN Ngariboyo 4. Persiapan mungkin hanya sekitar 2 minggu. H-2 minggu kami melakukan pembukaan pendaftaran relawan pengajar. Kenapa relawan pengajar saja? Untuk RKIM ini biasanya, kami mengambil relawan dokumentator dari kalangan panitia/fasil.

Periode pendaftaran memang cukup singkat, dan kuota relawan pengajar pun terpenuhi. Untuk RKIM SDN Ngariboyo 4 ini kami mendapatkan 6 relawan pengajar. Karena waktu yang cukup mepet, pengumuman dan briefing pun cukup berdekatan dengan hari RKIM. (Maapkeun kami ya relpeng). Relawan pengajar cukup beragam profesinya, mulai dari dosen, dokter, petugas pajak, TNI AU, penyiar radio dan ilustrator.

Dan kali ini, di RKIM saya memutuskan untuk menjadi fasilitator saja, sudah lumayan capek 3 KI terakhir jadi relawan pengajar. Di RKIM kali ini jumlah fasilitator plus dokumentator yang bergabung mencapai kurang lebih 16 orang. Seperti layaknya RKIM sebelumnya, dengan 16 orang fasilitator dan dokumentator, job desc dari masing-masing fasilitator lebih ringan. Bahkan bisa dibilang cukup hore-hore. Fasilitator masih sempet selfie sewaktu menyiapkan cat untuk closing, sambil ngobrol tipis diiringi curhat colongan. Tidak lupa kami juga sempat njajan di kantin sekolah sambil nostalgia jajanan masa kecil. Padahal pihak sekolah sendiri sudah menyiapkan sekotak snack dan beberapa piring kacang dan ketela rebus.




Di closing RKIM ini kami menggunakan cap jari tangan di kain putih ukuran segi empat yang sudah diberi nama dan cita-cita. Tidak hanya siswa, fasilitator dan relawan pengajar juga menuliskan nama dan cita-cita dan melakukan cap jari di kain tersebut. Mirip lah sama RKIM di SDN Selosari Kompleks, relawan sebagian besar menuliskan harapan atau wishlist-nya (Baca link RKIM – SDN Selosari Kompleks). Karena acara cap jari ini cukup riskan belepotan cat, fasilitator pun bertugas mengarahkan siswa dan membantu siswa untuk cap jari tangan.




Tidak hanya cap tangan, kami pun menerbangkan pesawat cita-cita warna warni, sebagai simbolis agar cita-cita mereka bisa setinggi langit. Tapi setelah diterbangkan dan jatuh, para siswa harus menyimpan pesawat tersebut, tidak boleh dibuang sembarangan.

Kegiatan di sekolah pun ditutup dengan makan bersama pihak sekolah dengan Sego Pecel Iwak Kali. (Dalam hati “YESSS!!! PECEL”).
Cuma sampai di situ aja? Enggak donk ya. Selesai makan dan pamit ke pihak sekolah, kami pun melanjutkan acara di Wedangan Jomblo (bukan nama sebenarnya, nama aslinya Wedangan Joglo, tapi karena anak Kelas Inspirasi Magetan agak gampang baper, makanya diplesetin jadi Wedangan Jomblo), yang letaknya di pojokan Jl. Semeru Magetan, tidak jauh dari Alun-alun Magetan. RKIM memang jadi ajang buat Kelas Inspirasi Magetan biar bisa kumpul bareng, di sela-sela kesibukan dan mobilitas yang tinggi. Eeeeaaaa
Di Wedangan Jomblo, kami pun membahas berbagai hal. Yang pertama tentu saja Refleksi/Evaluasi dari kegiatan RKIM kali ini. Masukan dari relawan pengajar cukup beragam terutama masalah jarak pengumuman dan hari RKIM yang mepet. Ke depannya, kami akan mengusahakan membuat periode pengumuman yang lebih panjang, agar relawan pengajar bisa lebih siap. Tidak lupa kami meminta relawan pengajar untuk membuat testimoni secara tertulis tentang pengalaman di RKIM kali ini.

Selesai berurusan dengan relawan pengajar, kami pun membahas program-program Kelas Inspirasi Magetan selanjutnya. Mulai dari RKIM selanjutnya, follow up Kelas Inspirasi Magetan #3 dan persiapan pelaksanaan Kelas Inspirasi Magetan #4. Masih banyak tugas yang harus kami kerjakan demi Kelas Inspirasi Magetan dan pendidikan di Magetan pada umumnya. Biar tidak terlalu serius, kami pun selalu menyelipkan candaan bahkan curhat colongan ketika meet up. Mulai dari curhat baper gebetan sampai mantan (eeeaaakkk). Karena itu pun, Wedangan Jomblo serasa café milik kami sendiri saking ramenya. Ruangan yang di dalam dipenuhi oleh anak Kelas Inspirasi Magetan dengan segala curhat dan tertawanya, pengunjung yang lain pada ngontrak di tempat duduk luar.

Kalau sudah begini, memang tidak salah aku “kembali” ke Kelas Inspirasi Magetan. Kalau kata Pria (salah satu fasilitator Kelas Inspirasi Magetan dari KI Magetan #1 sampai sekarang), “Jika aku menyayangi kalian, semoga itu bukan sebuah kesalahan”
Leave a Reply