Ga kerasa banget, uda akhir tahun lagi. Sebenarnya, sempat kepikiran buat ga nulis tentang akhir tahun 2017 dan awal tahun 2018. Tapi dipikir-pikir kok uda parah banget ya kemalesan nulisnya di tahun ini. Jadi, baiklah meskipun sedikit, mari kita lihat apa yang terjadi di 2018 ini secara singkat.
2017, roller coaster? Tidak dalam semua hal sih sebenarnya.
Ngomongin traveling dulu nih ya. Ini ada sedikit hubungannya sama kegiatan volunteer di Kelas Inspirasi dan masalah ehem juga sih. Frekuensi traveling agak berkurang karena memutuskan vakum dari Kelas Inspirasi dan adanya ehem juga. Tapi Alhamduliah, 2017 keturutan buat datang ke Makassar International Writter Festival 2017, sekaligus solo traveling pertama yang ke luar Jawa. Lombok dan Yogyakarta masih tetap jadi destinasi traveling paling sering sih. Ke Lombok pas kebetulan kerjaan kantor, hampir tiap bulan kesana. Termasuk ada kegiatan Kelas Inspirasi di awal tahun dan kegiatan pasca KI di Gili Trawangan Festival. Yogyakarta, tidak seperti tahun lalu yang lebih dari 3 kali dalam setahun, tahun ini cuma 2 kali pas event Mocosik (meskipun cuma datang beli buku aja) sama Kampung Buku Jogja. Makassar juga paling sering juga sih, karena kerjaan juga plus MIWF Trip sama #NeserTripAkhirTahun ke Toraja yang mampir ke Makassar juga. MIWF Trip bisa dilihat di sini ya : MIWF 2017 sama Makassar Trip . Kalau yang Toraja karena masih fresh ditunggu ya tanggal mainnya di blog ini. Dari perjalanan selama 2017 ini, kayaknya sih, selain Surabaya, ada 3 kota yang aku rasanya uda familiar banget sama aku, uda lumayan sok hafal rute-rutenya. Ketiga kota tersebut yaitu YOGYAKARTA, MATARAM/LOMBOK dan MAKASSAR. Apa mungkin jodoh ada di sana? Eeeeeaaaakkkk.
Udah sempat tertulis di awal tentang vakumnya aku di Kelas Inspirasi sih. Bukan karena patah hati sih. Dari aku sendiri merasa takut kalau menjadikan tempat Kelas Inspirasi hanya sekedar tempat untuk melampiaskan hasrat jalan-jalan, atau berkompetisi dengan banyak-banyakan ikut, tapi kurang esensinya. Vakum sebentar buat merenung dan melakukan evaluasi ke diri sendiri, kira-kira apa yang kegiatan yang bisa bermanfaat dan kontinu. Tidak harus besar, wow dan populer, tapi bisa lebih bermanfaat itu yang bikin seneng. Makanya April 2017 kemarin ikutan di Gili Trawangan Carnival buat kembali ke lokasi Kelas Inspirasi Lombok 3 dulu, bantu revitalisasi perpustakaan di sana. 2018 nanti, memang sih berencana ikut di Kelas Inspirasi lagi, tapi kembali ke salah satu daerah favorit. Di mana? Tebak aja deh, clue-nya bukan rumahku, tapi aku merasa homey.
Di mana roller coaster-nya Nes? Sepertinya di dua hal ini sih, kerjaan sama hati. Eeeeaaakkk. Kalau ngomong kerjaan, seperti arus di laut, ada pasang dan ada surutnya. Ya hati gitu juga sih. Tapi, apapun yang terjadi ku kan selalu ada untukmu. Ehh salah itu lagunya Bondan ya. Intinya, apapun yang terjadi, tidak lupa tetap bersyukur sama Gusti Allah. Mungkin akibat roller coaster ini, jumlah tulisan di blog lumayan tidak banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Eeeaaalahhh, bilang aja males Nes! Tapi lumayan, salah satu tulisanku tentang film Indonesia di Review Film Posesif, bisa sampai 1400 views. Mungkin karena di-RT sama film maker-nya, jadi banyak yang baca
Pencapaian 2017? Ini absurd banget sih. Di 2017 ini aku sering banget ikut kuis-kuisan atau giveaway gitu. Hasilnya beberapa lumayan beruntung. Bisa menang ikut TTS di salah satu surat kabar, dapat voucher belanja karena ngirim artikel tentang perencanaan keuangan, dapat paket kosmetik dari artis karena nebak varians produk, dapat pouch karena ngirim foto disertai caption, dapat mukena karena ngirim foto juga, dapat tabungan karena komentar di IG tentang produk keuangan. Kalau aku sih, kuncinya jangan ngikut semua giveaway, tapi pilih yang sesuai dengan kemampuan kita dan pertimbangkan kira-kira yang ikut banyak ga sih, peluangnya besar atau kecil. Makanya aku lebih milih ikut kuis yang berupa kasih komentar/artikel tentang beberapa hal yang aku suka atau pahami dengan baik, misalkan tentang perencanaan keuangan. Jarang ikut giveaway yang kosmetik karena ga hobi dandan juga. Kalau ikut giveaway yang di Instagram atau Twitter, mulai sok bikin caption yang tidak terkesan menjual, lebih banyak narasi yang ber-hashtag tapi tetap nyambung esensinya. Ya latihan siapa tahu bisa jadi endorser ya. Aamiin.
Harapan 2018? Mulai dari yang sederhana, lebih rajin ibadah dan bersyukur. Dan bisa lebih bermanfaat buat orang lain. Eh sama lebih sehat dan lebih kurusan dikit sih. Aamiin.
Leave a Reply