Semua Akan Ter-Drakor pada Waktunya

“Semua akan ter-drakor pada waktunya”, itu kalimat yang dilontarkan oleh adik saya dan teman lelaki saya sewaktu saya bercerita kalau saya sedang keranjingan salah satu drama Korea di awal tahun lalu. Waktu itu saya sedang suka-sukanya dengan kisah cinta lintas negara Yoon Se Ri dan Kapten Ri Jeong Hyeok dalam drama “Crash Landing on You”. Saya sampai rela begadang di Sabtu dan Minggu malam demi melihat Mamas Hyun Bin. Tokohnya yang diceritakan berusia sekitar 30-an ini terasa relate buat saya.

Trailer Crash Landing on You

Sebelum drama tersebut, akhir 2019 saya sempat menonton film berjudul “Vagabond”, film thriller tentang kasus kecelakaan pesawat terbang yang membawa atlet Korea Selatan. Kecelakaan yang janggal ini membawa pertemuan antara seorang agen intelijen KorSel dengan paman dari salah satu korban yang meninggal dunia. Mereka berdua bekerja sama mengungkap misteri di balik kecelakaan pesawat tersebut. Tidak menye-menye, itu yang membuat saya suka menontonnnya.

Trailer “Vagabond”

Awalnya saya terhitung jarang menonton drama Korea, yang saya ingat dulu pas zaman SD atau SMP saya pernah menonton “Endless Love”, kisah cinta yang tertukar. Saya juga pernah menonton “Full House” yang membuat saya kadang mengikat rambut saya mirip kuciran ala Han Jie Un yang terletak di bagian kiri kepala, bukan di tengah. Di masa kuliah saya pernah nonton My Girlfriend is Gumiho, kisah cinta manusia biasa dengan siluman. Setelahnya, seiring berjalannya waktu, saya hampir tidak pernah nonton drama Korea, sering heran dengan teman yang keranjingan drama Korea, sampai akhirnya saya kemakan omongan saya sendiri. Saya mulai keranjingan nonton drama Korea.

Semasa pandemi ini sudah banyak drama Korea yang saya tamatkan, mulai dari yang on going, banyak yang dilihat orang, ataupun yang sepertinya jarang dilihat orang. Mulai dari Memories of te Alhambra, Hi Bye Mama, World of the Marriage Couple, Itaewon Class, Hospital Playlist, Marriage Contract, Reply 1988 sampai Chocolate.

Di masa pandemi ini, ternyata tidak hanya saya yang kecanduan drama Korea. Karantina di rumah yang cukup panjang, membuat banyak orang mencari hiburan yang murah, termasuk nonton drama Korea. Apalagi drama Korea sudah banyak tersedia di aplikasi legal streaming. Tidak hanya rakyat jelata seperti saya, banyak selebritas maupun publik figur yang ternyata juga keranjingan drama Korea.

Ilustrasi Nonton Film di Rumah

Jika dibandingkan dengan sinetron ataupun drama seri di Indonesia, apa sih yang sebenarnya membuat banyak orang kecanduan drama Korea? Kalau menurut saya ini nih :

Cerita yang Beragam dan Related bagi Segmen Penontonnya

Industri film di Korea Selatan memang produktif, tidak hanya menghasilkan film di bioskop, tetapi juga puluhan film seri yang ditayangkan di stasiun televisi di Korea Selatan, bahkan digandeng oleh Netflix. Jenis film ataupun genre nya pun cukup beragam. Tidak seperti beberapa stasiun televisi Indonesia yang bahkan sudah punya image drama rumah tangga ataupun drama penuh hidayah. Hehehehe.

Mulai dari yang bentuknya thriller seperti Vagabond, romansa seperti Crash Landing on You, sampai sci-fiction seperti Memories of the Alhambra. Tidak sedikit juga yang menceritakan tentang profesi seperti Hospital Playlist dan beberapa film tentang dokter lainnya, serta Chocolate yang menceritakan tentang koki dan dokter juga. Buat para milenial yang sedang berusaha mengubah nasib dan berjuang menjadi enterpreneur, ada juga Itaewon Class. Buat yang masih ABG unyu-unyu, juga banyak pilihan drama yang lain. Macem-macem dan menyesuaikan segmen penonton.

Jumlah Episode Pendek

Rata-rata drama Korea yang bentuknya film seri, ditayangkan 16 episode, yang kurang lebih selesai dalam 2 bulan, jika ditayangkan 2 kali setiap pekan. Untuk yang ditayangkan sekali tiap pekan, biasanya sekitar 10-12 episode. Paling panjang mungkin 20 episode. Kalau kurang puas nanti bisa lanjut ke season selanjutnya, yang biasanya akan ditayangkan 1 tahun kemudian.

Bandingkan dengan drama di Indonesia yang dulu pernah ada sampai ratusan bahkan ribuan episode. Ceritanya pun mbleber kemana-mana.

Cerita Tidak Mudah Ditebak

Berbeda dengan cerita di drama Indonesia yang cenderung mudah ditebak, seperti ditabrak mobil terus amnesia dsb, cerita di film Korea cenderung ada plot twist-nya. Tidak selalu happy ending, tetapi kadang juga menggantung, mengajak kita untuk membuat imajinasi sendiri akan akhir ceritanya.

Biasanya penulis skenario tetap akan menampilkan clue-clue yang tidak terduga. Hal detail yang kadang diabaikan penonton, tetapi ternyata menjadi kunci dalma jalan cerita.

Riset Mendalam demi Adegan dan Cerita yang Masuk Akal

Tidak jarang di drama sinetron Indonesia, kita melihat adegan tidak masuk akal, seperti pasien rumah sakit yang infusnya salah dsb, seakan asa-asalan. Kita akan jarang melihat itu di film Korea. Aktor dan aktris di sana benar-benar harus memahami profesi yang diperankannya. Seperti contoh di Hospital Playlist, para pemain benar-benar menjelaskan beberapa istilah tubuh dan kedokteran dengan detail. Tidak hanya serampangan.

Mungkin itu beberapa aspek mengapa drama Korea bisa mengambil hati para penontonnya. Tapi jangan salah, Indonesia sebenarnya juga punya beberapa film seri yang menarik yang tayang di Viu, Go Play maupun HOOQ (yang sudah bubar). Seperti contohnya :

  1. Viu : The Bridge, Halustik, Knock Out, Switch, Pretty Little Liars
  2. Go Play : Saiyo Sakato, Tunnel
  3. HOOQ : Brata (meskipun sudah tutup, masih bisa dilihat di Youtube kayanya)

Semoga setelahnya semakin banyak film baik film bioskop maupun film seri Indonesia yang bagus-bagus.

One response to “Semua Akan Ter-Drakor pada Waktunya”

  1. Crash Landing on You kocak banget apalagi oppanya ganteng bangetsss

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s