Catatan Neser

Paket pascabayar dari provider merah yang aku gunakan memberi aku kuota untuk menonton di layanan streaming over the top (OTT) seperti HOOQ, Maxstream dan VIU hampir 12 GB dalam sebulan. Biasanya sih aku pakai buat nonton film-film Indonesia.

Suatu saat berkeliaranlah poster promo webseries yang ada gambarnya Bli Oka Antara. Karena emang dasarnya aku suka nonton webseries kaya Switch dan Sore yang pernah aku ulas juga di blog ini

Baca juga :

Serial “SWITCH” : Tertukarnya Jiwa Dua Sahabat yang Berbeda Watak

Tentang “SORE”, Sebuah Webseries dengan Pesan yang Manis

Dari sekilas poster dan trailer yang udah ada di atas, udah keliatan kan beberapa pemainnya. Yang pasti ada Bli Ganteng Oka Antara yang di sini berperan sebagai Brata, perwira polisi yang ugal-ugalan, senang pakai kekerasan, melanggar SOP untuk bisa menyelesaikan kasus yang dipegangnya. Yang pasti di film ini, Oka Antara lebih gahar dibandingkan pas jadi Farish di Aruna dan Lidahnya.

Pemeran wanita di film ini diisi oleh Laura Basuki, yang berperan sebagai Dokter Vera, dokter forensik yang banyak bekerja sama dengan Brata dalam menyelesaikan kasusnya. Dalam menyelesaikan kasusnya, Brata dibantu oleh beberapa bawahannya seperti Roni (Haydar Saliz), Desi (Birgi Putri) dan Putut (Rendy Kjaernett). Kalau yang dulu suka nonton Smash, salah satu personil Smash ikut main di film ini, yaitu Bisma. Bisma di sini berperan sebagai Teja, office boy di kantor Brata dan Vera yang banyak membantu Vera.

Serial ini diawali dengan keberhasilan Brata menyelesaikan kasus penculikan keponakan salah satu politisi terkenal (Yayu Unru). Brata berhasil membebaskan sang keponakan politisi meskipun dengan melukai para penjahat. Setelah kasus penculikan selesai, di kantor polisi, Brata bertemu dengan Bapak-bapak yang melapor kehilangan gerobaknya. Bapak-bapak yang ditertawakan oleh polisi lain ini malah dibantu dan diberi makan oleh Brata. Bukan hanya sekedar sindiran sosial, kehadiran Bapak yang kehilangan gerobak ini akan berhubungan dengan kasus yang dihadapi Brata selanjutnya. Di akhir episode 1, tim Brata dikejutkan dengan penemuan mayat yang tergantung di salah satu gedung kosong. Dan mayat tergantung tersebut merupakan mayat korban mutilasi.

Bagaimana selanjutnya? Tonton aja sendiri di HOOQ atau MaxStream ya. Linknya nih kalau di HOOQ : Brata – HOOQ

Season pertama serial ini totalnya kurang lebih ada 6 episode, dengan rata-rata durasi per episode 45 menit (termasuk opening dan credit title di belakang). Kalau mau hemat kuota sih bisa langsung dilewatin aja, fokus masuk ke filmnya. Hehehe. Awalnya, setiap episode Brata ini baru keluar setiap hari Jumat. Kebayang kan dulu deg-degannya nunggu hari Jumat. Nah sekarang karena 6 episode udah tayang semua, kalian tinggal streaming aja paling 4,5 jam kelar, yang penting kuota atau wifi tersedia dan lancar jaya.

Ceritanya di awal memang tidak gampang tertebak. Berbagai petunjuk dikumpulkan oleh Brata dan timnya. Di dua episode terakhir, petunjuk tersebut makin jelas dan saling terkait. Bahkan hubungannya dengan kehidupan Brata sendiri. Penasaran kan?

Model serial ala detektif polisi ini cenderung jarang di Indonesia, bahkan bisa dibilang baru banget. Akting laganya juga tidak terkesan ala-ala seperti sinetron-sinetron Indonesia pada umumnya. Keterampilan menyusun petunjuk-petunjuk pembunuhan juga masuk akal, keren dan menarik. Dari serial ini jadi sedikit tahu tentang peran perwira detektif di kepolisian. Meskipun masih ragu sih, apakah benar polisi di Indonesia juga kaya gitu dalam menangani kasus pembunuhan, apalagi yang menyangkut orang penting.

Serial BRATA ini sebenarnya satu season ini belum cukup, masih pingin lagi. Semoga aja tim produksi BRATA mau nambah season lagi ya untuk serial keren ini. Lumayan hiburan yang bisa bikin mikir.